Monday, December 17, 2012

5S / 5R - Efisiensi




Efisiensi kerja berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang sehemat mungkin dalam menghasilkan barang dan jasa. Dalam hal ini bukan hanya penghematan dalam hal fisik saja, tapi kenyataanya, sumber daya waktu yang lebih penting sering dilupakan, menghilangkan pemborosan waktu akibat mencari cari barang adalah tidak efektifnya penataan, penyimpanan dan kedisplinan. Yang jelas prinsip dari 5R sendiri tidak diaplikasikan.

Para ahli sudah membuat susunan 5R dengan urutan yang sedemikian rupa dari RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN, dan ini harus berjalan secara serentak yang tidak dapat dipisah pisahkan. Sebagai contoh: Mengapa point Ringkas pada urutan pertama, kemudian Rapi, Resik dan seterusnya.

Sebagai simulasi, kenapa harus Ringkas terlebih dahulu?, Bagaimana bisa menemukan barangdengan cepat jikalau kita menempatan barang tanpa mengidentifikasi terlebih dahulu antara yang dibutuhkan dengan yang tidak dibutuhkan?, sudah pasti akan butuh waktu mencari cari barang yang benar dibutuhkan, disinilah pola berfikirnya RINGKAS, berarti harus mengindifikasi barang yang dipakai dan tidak terpakai dengan cara menyimpan barang yang sering dipakai dan menyingkirkan barang yang tidak terpakai. Kemudian

RAPI, Mulailah penataan, penyusunan, identitas atas barang –barang yang ditempatkan, simpan barang pada lokasi tetap dan dengaberibatas garis penempatn dan beri identitas label.

RESIK, Selalu jaga kebersihan sekitar area terhadap barang – barang yang ditempatkan. Pelaksanaan kebersihan dapat dilakukan secara berkala atau dengan mengatur pembagian area kebersihan atau juga dengan jadwal pelaksanaan piket kebersihan harian, dapat disesuaikan dengan kondisi area.

Rawat, Selalu terus merawat terhadap apa yag telah di lakukan pada RINGKAS, RAPI, RESIK,. Penerapan Rawat dapat dengan cara membuat checksheet pengontorolan terhadap point tertentu secara berkala atau yang lebih mengenai bentuklah komite 5R dan lakukan audit secar berkala.

RAJIN, Untuk yang terakhir ini, mengajak kita untuk selalu disiplin, dalam hal pelaksanaan Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin rajinlah melakukan pembahasan tentang pelaksanaan 5R misalnya meeting 5R membahas temuan audit 5R. Dan selalu berupaya memberikan arahan kepada komite, karyawan, untuk selalu belajar dalam penerapan 5R, demi sasaran bersama. Dan sudah harus menjadi tanggung jawab semua level manajer untuk mengubah paradigma, pola pikir karyawan dengan latar belakang sosial yang bebeda dimasyarakat, dan saat masuk kedunia kerja untuk menjadikan industry modern melalui buday 5R. Bukan hanya menegur saja, ubahlah pandangan para karyawan, didiklah, berikan arahan untuk membentuk pola pikir budaya kerja 5R

Buatlah regulasi aturan – aturan tentang ketetapan yang harus dijalankan bersama, agar pelaksanaan 5R lebih mudah terkontrol, aturan mengenai semua aktifitas 5R.
Salah satu contoh konsep Efisiensi di lingkungan kerja office adalah dengan mengalokasikan peralatan tuliss kantor dalm satu tempat, yang kita sebut dengan konsep “ONE BASE STATION”.

Coba lihat tempat kerja office anda, hampir semua rekan sebelah meja anda mempunyai peralatan kerja yang sama misalnya : Staples, Gunting, Kalkulator,spidol, isi staples, dan lain – lain. Pertanyaanya adalah, : Apakah perlatan tersebut setiap saat selaludipakai?, apakah selalu dipakai secara bersamaan dengan rekan kerja anda?, apakah tempat anda jauh dengan rekan kerja anda?

Tapi kenapa harus memiliki satu persatu, jika dipakai hanya sewaktu-waktu? Disinilah penempatan alat kerja dengan konsep satu tempat untuk semua orang, atau istilahnya “ONE BASE STATION”, Manfaatnya sudah tentu tidak ada pemborosan untuk beli ATK buat semua orang.

Okey…. Ini contoh realistis sebagian kecil saja dari aplikasi 5R.   Benefit buat perusahaan SO PASTI ,.

Mudah – mudahan bisa menjadi salah satu inspirasi buat yang membaca,

Salam, dan tetap semangat

Penulis

Sunday, November 25, 2012

5S / 5R Budaya industri modern


Pembangunan industry di Indonesia umumnya masih merujuk pada sarana fisik dan perangkat keras semata. Sedang pembangnan non-fisik seperti budaya industry dan kemampuan tenaga kerja masih kurang diperhatikan.

Salah satu konsep dalam budaya industry adalah budaya 5R. Konsep ini sederhana  mudah dipahami, dan merupakan langkah awal penyebarluasan budaya industry. 5R yang dikembangkan di Jepang, disebut sebagai 5S ( Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shirsuke ).

Kemudian berbagai Negara maju melakukan adaptasi guna melakukan revitalisai industry mereka, Di Inggris dan amerika, 5R disebut 5C( Clear-out, Configure, Clean, conform, Custom ), sedang di Jerman dikenal seabagi 5A (Aussrtieren unnotiger Dinge, Arbeitsplatz sauber halten, Anordnungen zur REgel machen, Alle Punkte einhalten, undstanding verbessern ), dan di Indonesia kita kenal dengan 5R alias ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin ). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 5R merupakan budaya industry yang bersifat universal dan internasional.









 

Konsep yang sangat sederhana ini, sering diabaikan. Namun dalam kenyataan, industri tanpa 5R tidak akan mampu berprestasi secara layak. Pada Industri jepang 5R adalah sebagai fondasi bagi semua industri.

5R

 merupakan budaya tentang bagaimana seorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja dapat diciptakan dan tentunya sasarn pokok industry yang berupa:

·         Efisiensi kerja

·         Produktivitas kerka

·         Kualitas kerja

·         Keselamatankerja

Pemenuhan ke-empat sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industry dalam bertumbuh kembang secara wajar. Manfaatnya jelas, bukan saja bagi perusahaan, namun juga bagi karyawan.
Namun dalam pelaksanaanya tidaklah semudah seperti yang dibayangkan, diperlukanya kesadaran penuh dari pengusaha, top manajemen, para manager,supervisor, untuk bergerak memulai membina dan mengarahkan para karyawan dengan mengubah sudut pandang dan polapikir karyawan akan pentingnya 5R.
Dan meskipun tingkat pendidikan dan latar belakang karyawan tidak terlalu tinggi, namun satu keyakinan bahwa mereka telah dibekali akal budi oleh Yang Maha Kuasa untuk melakukan penyesuaian diri  terhadap dunia mereka. Yang tepentina adalah dikembangkan prakarsa dari pimpinan untuk memulainya.
Bitmap

Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua, dalam mewujudkan pruahaan menjadi buday industri unggulan, melalui 5R.
Penulis
Dikutip dari Buku”Seri budaya Industri Unggulan, 5R Dasar membangun industry kelas Dunia, IrKristianto Jahja, ( PQM = Produktivity and Quality Manajement.