Sunday, November 25, 2012

5S / 5R Budaya industri modern


Pembangunan industry di Indonesia umumnya masih merujuk pada sarana fisik dan perangkat keras semata. Sedang pembangnan non-fisik seperti budaya industry dan kemampuan tenaga kerja masih kurang diperhatikan.

Salah satu konsep dalam budaya industry adalah budaya 5R. Konsep ini sederhana  mudah dipahami, dan merupakan langkah awal penyebarluasan budaya industry. 5R yang dikembangkan di Jepang, disebut sebagai 5S ( Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shirsuke ).

Kemudian berbagai Negara maju melakukan adaptasi guna melakukan revitalisai industry mereka, Di Inggris dan amerika, 5R disebut 5C( Clear-out, Configure, Clean, conform, Custom ), sedang di Jerman dikenal seabagi 5A (Aussrtieren unnotiger Dinge, Arbeitsplatz sauber halten, Anordnungen zur REgel machen, Alle Punkte einhalten, undstanding verbessern ), dan di Indonesia kita kenal dengan 5R alias ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin ). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 5R merupakan budaya industry yang bersifat universal dan internasional.









 

Konsep yang sangat sederhana ini, sering diabaikan. Namun dalam kenyataan, industri tanpa 5R tidak akan mampu berprestasi secara layak. Pada Industri jepang 5R adalah sebagai fondasi bagi semua industri.

5R

 merupakan budaya tentang bagaimana seorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja dapat diciptakan dan tentunya sasarn pokok industry yang berupa:

·         Efisiensi kerja

·         Produktivitas kerka

·         Kualitas kerja

·         Keselamatankerja

Pemenuhan ke-empat sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industry dalam bertumbuh kembang secara wajar. Manfaatnya jelas, bukan saja bagi perusahaan, namun juga bagi karyawan.
Namun dalam pelaksanaanya tidaklah semudah seperti yang dibayangkan, diperlukanya kesadaran penuh dari pengusaha, top manajemen, para manager,supervisor, untuk bergerak memulai membina dan mengarahkan para karyawan dengan mengubah sudut pandang dan polapikir karyawan akan pentingnya 5R.
Dan meskipun tingkat pendidikan dan latar belakang karyawan tidak terlalu tinggi, namun satu keyakinan bahwa mereka telah dibekali akal budi oleh Yang Maha Kuasa untuk melakukan penyesuaian diri  terhadap dunia mereka. Yang tepentina adalah dikembangkan prakarsa dari pimpinan untuk memulainya.
Bitmap

Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua, dalam mewujudkan pruahaan menjadi buday industri unggulan, melalui 5R.
Penulis
Dikutip dari Buku”Seri budaya Industri Unggulan, 5R Dasar membangun industry kelas Dunia, IrKristianto Jahja, ( PQM = Produktivity and Quality Manajement.