Pembangunan
industry di Indonesia umumnya masih merujuk pada sarana fisik dan perangkat
keras semata. Sedang pembangnan non-fisik seperti budaya industry dan kemampuan
tenaga kerja masih kurang diperhatikan.
Salah
satu konsep dalam budaya industry adalah budaya 5R. Konsep ini sederhana mudah dipahami, dan merupakan langkah awal
penyebarluasan budaya industry. 5R yang dikembangkan di Jepang, disebut sebagai
5S ( Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shirsuke ).
Kemudian
berbagai Negara maju melakukan adaptasi guna melakukan revitalisai industry
mereka, Di Inggris dan amerika, 5R disebut 5C( Clear-out, Configure, Clean,
conform, Custom ), sedang di Jerman dikenal seabagi 5A (Aussrtieren unnotiger
Dinge, Arbeitsplatz sauber halten, Anordnungen zur REgel machen, Alle Punkte
einhalten, undstanding verbessern ), dan di Indonesia kita kenal dengan 5R
alias ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin ). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa 5R merupakan budaya industry yang bersifat universal dan internasional.
Konsep
yang sangat sederhana ini, sering diabaikan. Namun dalam kenyataan, industri
tanpa 5R tidak akan mampu berprestasi secara layak. Pada Industri jepang 5R
adalah sebagai fondasi bagi semua industri.
5R
|
merupakan budaya tentang bagaimana seorang
memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,
bersih, tertib maka kemudahan bekerja dapat diciptakan dan tentunya sasarn
pokok industry yang berupa:
·
Efisiensi kerja
·
Produktivitas
kerka
·
Kualitas kerja
·
Keselamatankerja
Pemenuhan
ke-empat sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industry dalam bertumbuh
kembang secara wajar. Manfaatnya jelas, bukan saja bagi perusahaan, namun juga
bagi karyawan.
Namun dalam pelaksanaanya
tidaklah semudah seperti yang dibayangkan, diperlukanya kesadaran penuh dari pengusaha,
top manajemen, para manager,supervisor, untuk bergerak memulai membina dan
mengarahkan para karyawan dengan mengubah sudut pandang dan polapikir karyawan
akan pentingnya 5R.
Dan meskipun tingkat
pendidikan dan latar belakang karyawan tidak terlalu tinggi, namun satu
keyakinan bahwa mereka telah dibekali akal budi oleh Yang Maha Kuasa untuk melakukan
penyesuaian diri terhadap dunia mereka.
Yang tepentina adalah dikembangkan prakarsa dari pimpinan untuk memulainya.
Semoga menjadi inspirasi
bagi kita semua, dalam mewujudkan pruahaan menjadi buday industri unggulan,
melalui 5R.
Penulis
Dikutip dari Buku”Seri budaya Industri
Unggulan, 5R Dasar membangun industry kelas Dunia, IrKristianto Jahja, ( PQM =
Produktivity and Quality Manajement.
No comments:
Post a Comment