Manajemen Gudang
Apabila kita mendengar kata gudang
seakan berkonotasi dengan penempatan atau penampungan barang – barang sementara
yang tidak teratur,berantakan, dan sewaktu waktu dapat kita ambil atau
digunakan kembali
Mungkin kita sering dengar dengan
kata – kata atau celotahan “ Ini rumah udah seperti gudang !”, “ Simpan barang
tidak terpakai ini di gudan”, ini celotehan karena melihat isi rumah yang
berantakan dan tidak teratur.
Jika kita kaji lebih mendalam dari
sudut system manjemen gudang, mempunyai arti terhadap pengaturan, penataan dan
keteraturan.
Gudang adalah
tempat penyimpanan barang – barang sementara yang sewaktu – waktu akan
digunakan atau diserap untuk proses perakitan.
Sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi. Manajemen lebih kearah mengelola sumber daya
manusia.
Secara ringkas sistem manajemen
gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait
dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Lalu apa saja aktifitas
penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran
barang ke tujuan atau proses perakitan adalah garis besar dari aktifitas
penyimpanan.
Saat ini gudang memiliki arti luas
dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak
menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk,
kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada
adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya dan
inventarisir terhadap barang – barang yang ada.
Beberapa aktifitas di dalam gudang
secara sederhana :
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
Aktifitas ini saling terkait, dan
secara personalia harus dikepalai oleh satu orang, semisal Kepala bagian, atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai
pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan :
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian kepersonalian
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian kepersonalian
Operasional, Biaya dan Personalia
saling berkaitan. Menurut saya penguasaan mendalam dan kontrol ketat pada
ketiga bagian itu akan melahirkan kondisi yang sehat bagi gudang, ketiga bagian
ini perlu terus dikembangkan. Misalnya Pengendalian Personalia, jangan hanya
puas dengan kondisi saat ini, jika dapat upgrade lah kemampuan anak buah dengan
berbagai hal kreatif mengenai aktifitas pergudangan. Kepala bagian
juga secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing pagi,
atau briefing target2 dan kesalahan-kesalahan yang masih ada. Menurut saya juga
tidak ada satu sistem kerja yang sempurna, selalu ada yang lebih baik. Sampai
saat ini bergerak di bidang logistik, merupakan hal menarik. Lebih kepada behind
the scene yang sangat vital dalam sebuah perusahaan.
No comments:
Post a Comment